Pemerintah RI Percepat Hilirisasi, Danantara Siapkan Investasi US$40 Miliar untuk 21 Proyek

Pemerintah RI Percepat Hilirisasi, Danantara Siapkan Investasi US$40 Miliar untuk 21 Proyek. (Foto: web Sekretariat Negara)

IKOLOM.NEWS, NASIONALPemerintah RI semakin serius dalam mempercepat program hilirisasi nasional. Dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara pada Senin (3/3/2025), dipastikan bahwa Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara akan mendanai 21 proyek hilirisasi tahap pertama dengan total investasi mencapai US$40 miliar.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menjelaskan bahwa proyek-proyek ini mencakup berbagai sektor strategis, termasuk energi, mineral, pertanian, dan perikanan.

BACA JUGA: KPU: Pemungutan Suara Ulang Pilkada 2024 di 24 Daerah Digelar Setelah Idul Fitri

Fokus Proyek Hilirisasi: Energi dan Industri Strategis

Salah satu proyek utama yang segera direalisasikan adalah pembangunan storage crude oil di Pulau Nipah, yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan energi nasional. Infrastruktur ini akan meningkatkan cadangan minyak nasional hingga 30 hari, sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Presiden.

Selain itu, pemerintah juga akan membangun kilang minyak (refinery) dengan kapasitas sekitar 500.000 barel per hari.

“Ini merupakan langkah untuk memastikan ketahanan energi kita lebih baik,” ujar Bahlil, Senin (3/3/2025) mengutip Fortuneind.

Pemerintah juga akan mengembangkan pabrik Dimethyl Ether (DME) berbasis batu bara kalori rendah sebagai pengganti LPG. Tidak seperti proyek sebelumnya yang melibatkan investor asing dari Amerika Serikat dan China namun gagal terealisasi, kali ini proyek DME akan sepenuhnya didanai oleh pemerintah dan swasta nasional.

“Kita tidak butuh investor luar untuk pendanaan. Yang kita butuhkan adalah teknologi mereka. Capex-nya dari pemerintah dan swasta nasional, bahan bakunya dari dalam negeri, dan off-takernya pun sudah kita siapkan,” jelas Bahlil.

Hilirisasi Mineral dan Pertanian Jadi Prioritas

Dalam sektor mineral dan tambang, pemerintah akan meningkatkan nilai tambah komoditas tembaga, nikel, dan bauksit hingga tahap alumina.

Di sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan, program hilirisasi juga akan didorong untuk meningkatkan ekspor, mengurangi ketergantungan impor, serta menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

Danantara berencana mendanai proyek hilirisasi di beberapa wilayah strategis, termasuk Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.

“Ada tiga hingga empat proyek yang akan kami dorong secara paralel di lokasi-lokasi tersebut,” ungkap Bahlil.

Danantara Pastikan Pendanaan dengan Prinsip Kehati-hatian

Kepala BPI Danantara, Rosan Roeslani, menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan pendanaan proyek hilirisasi dengan prinsip kehati-hatian dan seleksi ketat.

“Kami telah melaporkan kepada Presiden beberapa proyek yang akan kami investasikan. Kami akan mereview proyek-proyek ini dari sisi dampak terhadap penciptaan lapangan kerja, ekspor, pengurangan impor, dan tentu kesiapan pendanaannya,” jelas Rosan.

Ia juga memastikan bahwa investasi ini akan melalui proses kompetitif dan due diligence yang ketat untuk menjamin proyek yang dibiayai memiliki return yang layak dan dampak ekonomi yang signifikan.

“Kami tidak hanya melihat return finansial, tetapi juga dampak positif jangka panjang bagi ekonomi nasional. Misalnya, proyek budidaya rumput laut yang bisa melibatkan banyak petani dan nelayan,” tambahnya.

Pemerintah Dorong Hilirisasi di 26 Sektor

Presiden Prabowo Subianto dalam berbagai kesempatan menegaskan komitmennya untuk mendorong hilirisasi di 26 sektor komoditas, termasuk:

  • Mineral
  • Minyak dan gas
  • Pertanian
  • Perikanan
  • Perkebunan
  • Kehutanan

Rapat terbatas ini menghasilkan kesepakatan tahap awal untuk mendanai 21 proyek, yang akan terus bertambah pada tahap berikutnya.

Dengan langkah ini, pemerintah berharap program hilirisasi dapat mempercepat industrialisasi nasional, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, mengurangi ketergantungan pada impor, serta meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia di pasar global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *