IKOLOM.NEWS, SELAYAR — Sebanyak 50 guru dari berbagai sekolah di daratan Kabupaten Kepulauan Selayar mengikuti Workshop Penguatan Kapasitas Pendidik melalui Pembelajaran Digital dan Interaktif yang diselenggarakan di Aula SMPN 1 Benteng, Senin (2/6/2025).
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Cerdas (YPMIC), Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar, Educators Without Borders International (EWBI) Uni Emirat Arab, serta Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Selayar.
Workshop ini merupakan respon terhadap rendahnya skor literasi digital guru di wilayah tersebut, sebagaimana tercermin dari hasil Assessment Kompetensi Minimum (AKM) tahun 2022 yang berada di bawah rata-rata nasional.
BACA JUGA:
Koperasi Merah Putih Dinilai Bisa Gerakkan Ekonomi Desa, Dikhawatirkan Picu Monopoli Pasar
Melalui pelatihan ini, penyelenggara berharap dapat mendorong transformasi pembelajaran yang lebih kreatif, adaptif, dan berbasis teknologi di lingkungan pendidikan Selayar.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Bidang Pembinaan GTK, Iskandar, S.Pd.SD., M.Pd., yang menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan workshop.
“Kami sangat menyambut baik kegiatan ini karena sangat dibutuhkan oleh para guru di daerah kami. Antusiasme peserta luar biasa, bahkan banyak yang ingin ikut namun harus dibatasi karena keterbatasan kuota. Ke depan, kami berharap workshop ini bisa menjangkau seluruh guru hingga ke wilayah kepulauan,” ungkapnya.
Founder YPMIC yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. Hj. Nur Hidayah, hadir sebagai narasumber utama. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya penguatan kapasitas guru di era digital.
“Digitalisasi pendidikan bukan lagi pilihan, tetapi keharusan. Guru perlu dipersiapkan agar mampu menghadirkan pembelajaran yang bermakna, kontekstual, dan dekat dengan dunia digital anak-anak kita,” ujarnya.
Sesi pelatihan praktis juga diisi oleh Muh. Farid Abidin, M.Kom., Director of Media, Information, and Communication YPMIC, yang memberikan materi terkait pemanfaatan media digital dan desain pembelajaran interaktif.
Workshop ini menjadi momentum penting dalam peningkatan literasi digital guru di Kepulauan Selayar. Para peserta menyampaikan antusiasme tinggi dan berharap kegiatan serupa dapat digelar kembali dengan cakupan yang lebih luas dan durasi pelatihan yang lebih panjang.
“Ini bukan sekadar pelatihan, tapi investasi masa depan untuk pendidikan di Kepulauan Selayar,” pungkas Prof. Nur Hidayah. (*)