Penyebab Kobaran Api di Los Angeles Sulit Dipadamkan

Sebaran Kobaran Api Los Angeles Sudah Membakar Lintas Negara. (Foto: Ist)

IKOLOM.NEWS, INTERNASIONAL – Kebakaran di sejumlah wilayah Los Angeles, Amerika Serikat, tak kunjung padam.

Hingga Minggu (11/1/2025) pukul 17.00 waktu setempat, tim pemeriksa medis Los Angeles mencatat 24 orang tewas.

Kebakaran itu juga menyebabkan sekitar 9.000 bangunan hancur atau terdampak.
ejauh ini belum ada informasi resmi dan pasti soal penyebab kebakaran. Namun, sejumlah pakar menduga penyebab bencana terburuk di Amerika Serikat itu.

Melansir CNN Indonesia, ini dugaan penyebab kebakaran hebat di Los Angeles:

1. Angin Santa Ana
Kebakaran di Los Angeles bermula pada Selasa (7/1) lalu. Dalam hitungan menit api dengan cepat meluas.

Kebakaran ini meluas dalam waktu singkat berkat kombinasi cuaca yang sangat kering dan hembusan angin topan yang mencapai kecepatan hingga 160 km/jam.

Menurut laporan Live Science api terus berkobar karena “dikipasi” badai angin yang berbahaya, yakni Angin Santa Ana.

2. Krisis iklim

Krisis iklim juga berkontribusi membuat kebakaran meluas sekaligus menghancurkan.
Suhu global yang meningkat imbas pembakaran bahan bakar fosil menyebabkan peningkatan jumlah hari “musim kebakaran.” Ini terjadi akibat vegetasi dan tanah mengering serta kelembaban yang menurun.

Direktur Pusat Penelitian Kebakaran Liar di Universitas Swansea, Stefan Doerr, mengatakan keganasan api yang melahap sejumlah wilayah bagian California Selatan ini merupakan dampak dari perubahan iklim yang semakin cepat.

3. Sulit padamkan api
Tim pemadam kebakaran juga dilaporkan kesulitan memadamkan api karena air tak cukup memadai.

Waduk besar di Palisades yang menampung 117 juta galon, Santa Ynez, tutup pada Februari 2024, sebelum kebakaran baru-baru ini melanda California selatan.

Tak cuma itu, di Palisades juga banyak hidran yang mengering. Ini turut menyulitkan petugas memadamkan api.

Saat api berkobar hebat, salah satu petugas pemadam kebakaran mengaku kehilangan sebagian besar tekanan hidran ketika hendak mengisi ulang air di kendaraan.

“Hidrannya kering,” kata petugas lain.

Meski demikian, para ahli menyebut kalau pun hidran berfungsi penuh, tidak akan cukup memadamkan api besar. Terlebih, helikopter tak bisa beroperasi akibat angin kencang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *