IKOLOM.NEWS, MAKASSAR— Ribuan umat Buddha dari berbagai daerah memadati kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, dalam rangka perayaan puncak Tri Suci Waisak 2569 BE yang jatuh pada hari ini, Senin (12/5/2025).
Peringatan ini menjadi momen sakral yang tidak hanya penting bagi umat Buddha, tetapi juga sebagai refleksi nilai-nilai spiritual universal.
BACA JUGA:
Jelang Musda Golkar Sulsel, Munafri Arifuddin Mulai Roadshow ke Sejumlah DPD
Tri Suci Waisak merupakan perayaan tiga peristiwa agung dalam kehidupan Siddhartha Gautama, yaitu kelahiran Pangeran Siddharta di Taman Lumbini pada tahun 623 SM, pencapaian Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Bodh Gaya pada tahun 588 SM, serta wafatnya Buddha Gautama di Kusinara pada tahun 543 SM.
Ketiganya kini diperingati dalam satu momen tahunan yang disebut Tri Suci Waisak, sebagaimana disepakati dalam Konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia di Sri Lanka pada 1950.
Tahun ini, perayaan mengusung tema “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan, Wujudkan Perdamaian Dunia” dengan subtema “Bersatu Mewujudkan Damai Waisak untuk Kebahagiaan Semua Makhluk”. Tema ini menekankan pentingnya harmoni, toleransi, dan kedamaian lintas umat dan budaya.
Serangkaian kegiatan sudah dimulai sejak Jumat (9/5), diawali dengan pengambilan Api Dharma dari Api Abadi Mrapen di Grobogan dan pensakralan air di Candi Mendut. Selanjutnya, Sabtu (11/5/2025), dilakukan pengambilan air berkah dari Umbul Jumprit, Temanggung.
Ritual-ritual ini menjadi bagian tak terpisahkan dari rangkaian Waisak, yang berpuncak pada Kirab Waisak dari Candi Mendut ke Candi Borobudur serta pelepasan lampion dan prosesi Pradaksina—berjalan mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali searah jarum jam.
Candi Borobudur dipilih kembali sebagai pusat perayaan karena statusnya sebagai warisan budaya dunia yang menjadi simbol kerukunan dan dialog antaragama. Tidak hanya umat Buddha, masyarakat umum dari berbagai latar belakang turut hadir menyaksikan dan merayakan momentum spiritual ini.
Perayaan Tri Suci Waisak menjadi ajang memperkuat kesadaran akan nilai-nilai kemanusiaan, kebijaksanaan, dan kedamaian dunia—sebuah pesan yang semakin relevan di tengah dinamika kehidupan global saat ini.