IKOLOM.NEWS, INTERNASIONAL — Perdana Menteri baru Kanada, Mark Carney, menegaskan bahwa negaranya tidak akan melupakan penghinaan yang dilakukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, khususnya terkait perang tarif dan ancaman aneksasi.
Melangsir CNN Indonesia, dalam pidato kemenangannya di Ottawa, Senin (28/4/2025), Carney menekankan pentingnya Kanada bersikap tegas terhadap Amerika Serikat yang dinilainya telah merusak hubungan bilateral dan tatanan ekonomi global.
“Presiden Trump telah menggantikan Kanada. Dia telah merusak ekonomi global. Hubungan lama kita dengan AS sudah tamat,” ujar Carney di hadapan para pendukungnya.
BACA JUGA:
Putusan MK: Kerusuhan di Media Sosial Tak Bisa Dipidana Lewat UU ITE
Carney, yang membawa Partai Liberal kembali berkuasa, menyatakan komitmennya untuk menghadapi tantangan besar akibat kebijakan tarif yang diberlakukan AS.
Ia menyebut masa depan Kanada akan ditentukan oleh kemampuannya untuk berdiri mandiri dan memperkuat ekonominya di tengah ancaman dari Negeri Paman Sam.
“Kanada tidak akan mundur. Kita akan memenangkan perang dagang ini dan membangun ekonomi terkuat di antara negara-negara G7,” tegasnya.
Carney juga mengungkapkan keprihatinannya atas pernyataan Trump yang secara terbuka menyatakan ingin mencaplok Kanada dan menjadikannya negara bagian ke-51 AS.
“Kita telah melewati masa yang mengejutkan karena pengkhianatan Amerika, tapi kita tak boleh melupakan pelajaran yang kita dapat,” ujarnya.
Pernyataan Trump yang menuai kecaman itu disampaikan dalam wawancara dengan Time, di mana ia menegaskan bahwa ancaman aneksasi Kanada bukanlah lelucon.
“Saya benar-benar tidak sedang bercanda. Kanada adalah kasus yang menarik,” ujar Trump, sembari mengklaim bahwa AS telah terlalu banyak memberi tanpa imbal balik kepada Kanada, termasuk dalam hal militer dan perdagangan.
Meski Partai Liberal pimpinan Carney gagal meraih mayoritas penuh di parlemen, kemenangan ini disebut sebagai kebangkitan luar biasa setelah sebelumnya diprediksi akan kalah telak. Pemerintahan Carney kini dihadapkan pada tantangan besar: membangun kembali kemandirian ekonomi dan mempertahankan kedaulatan Kanada di tengah ketegangan yang memuncak dengan AS.