Headlines

Peristiwa Isra Mi’raj: Jarak Tempuh Perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha

IKOLOM.NEWS, MAKASSAR – Jarak antara Masjidil Haram dan Masjidil Aqsa, yang ditempuh oleh Rasulullah SAW saat peristiwa Isra Mi’raj, mencapai ribuan kilometer. Kedua masjid ini memiliki makna sejarah yang mendalam bagi umat Islam.

Menurut buku Fiqih karya Udin Wahyudin, dkk., Isra Mi’raj merupakan peristiwa penting bagi umat Islam.

Dalam peristiwa tersebut, Allah SWT secara langsung memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk melaksanakan salat lima waktu. Selain itu, Rasulullah SAW juga diberi kesempatan menyaksikan keagungan ciptaan Allah SWT yang tidak bisa dilihat oleh manusia biasa.

Isra Mi’raj adalah perjalanan malam Rasulullah bersama Malaikat Jibril dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina. Meskipun jarak antara kedua masjid sangat jauh, Rasulullah berhasil menempuhnya dalam waktu singkat dengan bantuan Buraq.

Jarak Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa

Masjidil Haram berada di Makkah, Arab Saudi, sedangkan Masjidil Aqsa terletak di Yerusalem, Palestina. Berdasarkan buku Misi di Planet Biru karya Anita Sutrisnawati, jarak antara kedua masjid tersebut diperkirakan sekitar 1.500 kilometer.

Secara normal, perjalanan sejauh itu membutuhkan waktu sekitar 40 hari jika ditempuh dengan berjalan kaki, atau sekitar 15 jam jika menggunakan kendaraan modern.

Namun, dalam peristiwa Isra Mi’raj, Rasulullah dan Malaikat Jibril mampu menempuh jarak tersebut hanya dalam satu malam dengan bantuan Buraq, yang kecepatannya diperkirakan setara dengan kecepatan cahaya. Keajaiban ini terjadi atas kehendak Allah SWT.m

Mengapa Masjidil Aqsa Dipilih?

Menurut buku Kejadian Isra Mi’raj karya Shabri Shaleh Anwar, kata kerja yang digunakan dalam Al-Qur’an untuk menjelaskan Isra Mi’raj adalah asraa (diperjalankan), bukan saraa (berjalan). Hal ini menunjukkan bahwa perjalanan ini terjadi atas kehendak dan kuasa Allah SWT, bukan kemampuan Rasulullah semata.

Ada beberapa alasan Masjidil Aqsa dipilih sebagai tempat persinggahan sebelum perjalanan menuju Sidratul Muntaha. Dalam kitab Marah Labid atau Tafsir al-Munir karya Imam An-Nawawi, disebutkan bahwa Masjidil Aqsa terletak tegak lurus dengan jalur menuju pintu langit, sehingga perjalanan menjadi lebih lancar secara saintifik.

Selain itu, Masjidil Aqsa merupakan tempat hijrah banyak nabi sebelum Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, Rasulullah diutus ke sana untuk menghimpun berbagai keutamaan para nabi terdahulu.

Beberapa ulama juga berpendapat bahwa Masjidil Aqsa adalah lokasi Padang Mahsyar, sehingga banyak pemandangan yang disaksikan Rasulullah di sana berkaitan dengan keadaan di akhirat kelak. Dengan alasan inilah, Mi’raj dianggap paling tepat dimulai dari Baitul Maqdis.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *