Ikolom.News – PT Pertamina (Persero) menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi jenis Pertamina Dex dan Dexlite mulai 1 November 2025. Kenaikan berlaku di sejumlah wilayah, termasuk Jabodetabek.
Dikutip dari laman resmi Pertamina, Jumat (31/10/2025), harga Dexlite (CN 51) naik menjadi Rp13.900 per liter dari sebelumnya Rp13.700 per liter. Pertamina Dex (CN 53) juga naik menjadi Rp14.200 per liter dari Rp14.000 per liter.
Kenaikan ini melanjutkan tren Oktober, saat harga Dexlite naik dari Rp13.600 menjadi Rp13.700 per liter, dan Pertamina Dex naik dari Rp13.850 menjadi Rp14.000 per liter.
Sementara itu, harga BBM bensin nonsubsidi masih stabil. Pertamax (RON 92) tetap Rp12.200 per liter, Pertamax Green (RON 95) Rp13.000 per liter, dan Pertamax Turbo (RON 98) Rp13.100 per liter sejak September.
Harga BBM subsidi dan penugasan juga tidak berubah. Pertalite tetap Rp10.000 per liter, sedangkan Biosolar Rp6.800 per liter.
Pertamina menyebut penyesuaian harga dilakukan sesuai Keputusan Menteri ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang Formula Harga Dasar BBM Umum Jenis Bensin dan Solar. Dilansir dari laman berita kompas.com
Aturan tersebut menjadi dasar perhitungan harga jual eceran BBM yang disalurkan melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Kenaikan harga BBM nonsubsidi jenis Dexlite dan Pertamina Dex pada November 2025 mencerminkan penyesuaian terhadap dinamika harga minyak dunia serta nilai tukar rupiah.
Pertamina menegaskan bahwa perubahan ini dilakukan secara berkala sesuai formula harga yang ditetapkan pemerintah melalui Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022.
Meski terjadi kenaikan pada BBM diesel nonsubsidi, harga bensin seperti Pertamax dan Pertamax Turbo masih ditahan agar daya beli masyarakat tidak terganggu.
Kebijakan ini menunjukkan upaya menjaga keseimbangan antara keberlanjutan bisnis Pertamina dan stabilitas ekonomi nasional, terutama di tengah fluktuasi global energi.