IKOLOM.NEWS, NASIONAL – Ekonomi Indonesia tercatat tumbuh sebesar 4,87% secara year on year (yoy) pada kuartal I-2025. Angka ini menunjukkan perlambatan dibandingkan periode sebelumnya, namun tetap dinilai positif di tengah ketidakpastian global.
Hal ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita yang digelar pada Jumat (23/5/2025).
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I memang lebih rendah, tapi dibandingkan dengan banyak negara lain, kita masih cukup baik,” ujar Sri Mulyani, dikutip CNBC Indonesia.
BACA JUGA:
Netanyahu Tuduh PM Inggris, Kanada, dan Presiden Prancis Berpihak ke Hamas
Ia menyoroti sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara yang mengalami penurunan ekonomi lebih tajam.
“Kalau kita lihat beberapa negara penurunannya cukup tajam, Singapura hanya tumbuh 3,8%, Thailand 3,1%. Sementara Korea Selatan dan Jerman mengalami kontraksi berturut-turut hingga masuk ke dalam resesi,” jelasnya.
Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa negara-negara besar lainnya seperti Meksiko, Italia, dan Prancis hanya mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi di bawah 1%.
Menurutnya, perlambatan ini dipengaruhi oleh ketidakpastian kebijakan global dan pelemahan harga komoditas.
“Outlook pertumbuhan ekonomi dunia relatif melemah akibat beberapa policy yang menciptakan ketidakpastian. Harga komoditas juga menunjukkan tren melemah, seperti harga minyak,” paparnya.
Kementerian Keuangan berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas dan daya tahan ekonomi nasional di tengah tekanan eksternal, serta mengoptimalkan kebijakan fiskal agar tetap responsif dan adaptif terhadap dinamika global.