Pertumbuhan Ekonomi RI Melambat di Kuartal I-2025, Luhut: Singgung Era Jokowi

IKOLOM.NEWS, NASIONAL – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 tercatat hanya 4,87% secara tahunan (year on year/yoy), menandai perlambatan signifikan dibandingkan kuartal-kuartal sebelumnya.

Bahkan, secara kuartalan (quarter to quarter/qtq), ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar 0,98%.

Capaian ini menjadi yang terendah sejak kuartal III-2021, atau dalam 14 kuartal terakhir. Saat itu, Indonesia tengah menghadapi gelombang Delta pandemi Covid-19, yang menjadi salah satu fase paling parah dalam sejarah wabah di Tanah Air.

BACA JUGA:


Pemkot Makassar Alihkan Anggaran Efisiensi 2025 untuk Pembangunan Wilayah Kepulauan


Kepala Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menanggapi perlambatan ini dengan menyebut bahwa kondisi saat ini tidak jauh berbeda dengan era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

“Mungkin kalau lihat datanya zaman Pak Jokowi itu kan gak beda jauh,” ujar Luhut kepada wartawan di Istana Negara, mengutip CNBC Indonesia.

Meski begitu, Luhut menegaskan bahwa masih ada ruang untuk optimisme. Salah satu kunci pemulihan dan percepatan ekonomi ke depan adalah belanja pemerintah yang saat ini justru mengalami kontraksi.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada kuartal I-2025, hampir seluruh komponen pengeluaran mencatatkan pertumbuhan, kecuali belanja pemerintah yang terkontraksi sebesar 1,38%.

“Itu harus kita genjot lagi,” tegas Luhut.

Sebagai perbandingan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2024 tercatat 5,02%, kuartal I-2024 mencapai 5,11%, dan kuartal IV-2023 sebesar 5,04%.

Perlambatan ini menunjukkan pentingnya peran belanja negara sebagai penggerak utama roda ekonomi, khususnya di tengah tantangan global dan domestik yang belum sepenuhnya mereda.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *