Ikolom.News – Presiden Republik Prabowo Subianto bertolak ke New York, Amerika Serikat (AS) untuk menghadiri dan berpidato dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prabowo bertolak ke AS etelah menyelesaikan kunjungannya ke Osaka, Jepang, Sabtu (20/9/2025).
Kepala negara berangkat ke AS untuk mengikuti agenda Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Prabowo sendiri bakal berpidato pada 23 September 2025.
Dikutip dari siaran pers, Prabowo terbang dari Bandar Udara Internasional Kansai ke AS menggunakan pesawat Garuda Indonesia-1.
Pesawat lepas landas menuju Bandar Udara Internasional John F. Kennedy, New York, sekitar pukul 16.15 waktu Jepang.
Sejumlah tokoh pun turut melepas keberangkatan Prabowo dari Jepang menuju AS, di antaranya Former Assistant Ch Cabinet Secretary Jepang Keiichi Ichikawa dan Ambassador in Charge Kansai Region Yasushi Misawa.
Kuasa Usaha Ad Interim Maria Renata Hutagalung, Konsul Jenderal RI untuk Osaka John Tjahjanto Boestami, dan Atase Pertahanan RI Tokyo Laksmana TNI Hidayaturrahman juga turut melepas keberangkatan Prabowo ke AS.
Adapun dalam penerbangan dari Jepang ke AS, Prabowo didampingi oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya.
Di AS, Prabowo tidak hanya menghadiri sidang PBB. Dia juga dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin dunia.
Kehadiran Prabowo di forum internasional tersebut untuk menegaskan komitmen Indonesia berkontribusi aktif dalam memperkuat kerja sama global sekaligus menjaga perdamaian dunia.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Sidang Umum PBB menjadi momen penting bagi diplomasi Indonesia di panggung global.
Selain menyampaikan pidato pada forum internasional terbesar itu, Prabowo berkesempatan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang menjunjung multilateralisme, perdamaian, dan keadilan global.
Pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin dunia juga akan membuka ruang kerja sama konkret, baik di bidang ekonomi, pertahanan, maupun isu strategis lainnya.
Kehadiran ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam menjaga keseimbangan geopolitik di tengah dinamika global yang kian kompleks.