Prancis Desak AS Kembalikan Patung Liberty Gegara Kebijakan Trump

IKOLOM.NEWS, INTERNASIONAL – Anggota Parlemen Eropa asal Prancis, Raphael Glucksmann, mendesak Amerika Serikat untuk mengembalikan Patung Liberty menyusul kebijakan Presiden Donald Trump yang dinilainya bertentangan dengan nilai-nilai fundamental monumen tersebut.

BACA JUGA: Tiga Anggota Polri Tewas Ditembak Saat Gerebek Judi Sabung Ayam di Lampung

Melangsir CNN Indonesia, di konvensi partai Place Publique pada Minggu (16/3/2025), Glucksmann mengkritik tajam kebijakan Trump, termasuk pendekatan AS terhadap perang RusiaUkraina serta kebijakan dalam negeri yang dinilainya anti-demokrasi.

“Kami akan mengatakan kepada orang Amerika yang berpihak kepada tiran dan menyingkirkan para ilmuwan yang menuntut kebebasan: Kembalikan Patung Liberty,” ujar Glucksmann, seperti dikutip Russia Today.

Patung Liberty sendiri merupakan hadiah dari Prancis kepada AS pada 1886 untuk memperingati 100 tahun kemerdekaan Amerika.

Dirancang oleh Frederic Auguste Bartholdi dan dibangun oleh Gustave Eiffel, patung setinggi 93 meter itu telah lama menjadi simbol kebebasan dan harapan bagi para imigran yang mencari kehidupan lebih baik di Amerika.

Namun, menurut Glucksmann, nilai-nilai tersebut kini tak lagi tercermin dalam kebijakan Trump. Sejak dilantik kembali pada 20 Januari lalu, Trump telah menggulirkan berbagai kebijakan kontroversial, termasuk pemangkasan anggaran lembaga pemerintah, penghentian bantuan luar negeri, serta tindakan keras terhadap imigrasi.

Dalam 50 hari pertamanya, pemerintahan Trump telah menangkap lebih dari 32 ribu imigran ilegal, dengan 75 persen di antaranya dituduh sebagai pelaku kriminal.

Selain itu, Trump juga menghapus kebijakan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) di berbagai institusi pemerintah, yang selama ini bertujuan melindungi kelompok-kelompok yang secara historis terpinggirkan.

“Kami memberikan patung itu sebagai hadiah, tapi rupanya kalian membencinya. Jadi lebih baik patung itu kembali ke rumahnya di Prancis,” pungkas Glucksmann.

Pernyataan ini memicu perdebatan di Eropa dan AS, dengan sejumlah pihak mendukung kritik Glucksmann terhadap kebijakan Trump, sementara yang lain menganggapnya sebagai manuver politik belaka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *