Ikolom.Kuala Lumpur- Presiden Prabowo Subianto mendapat sambutan meriah dari para diaspora serta anak-anak warga negara Indonesia (WNI) saat tiba di hotel tempatnya menginap di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Sabtu malam.
Mengutip laporan Antara, kunjungan Presiden Prabowo ke Malaysia bertujuan untuk menghadiri KTT Ke-47 ASEAN, yang dijadwalkan resmi dibuka pada Minggu (26/10).
Presiden tiba di kawasan Bukit Bintang sekitar pukul 22.11 waktu Malaysia, didampingi oleh putranya, Didit Hediprasetyo, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Turut menyambut kedatangan Presiden, Menteri Luar Negeri Sugiono yang telah lebih dahulu tiba di Kuala Lumpur sejak Jumat (24/10), serta Wakil Duta Besar RI untuk Malaysia, Danang Waskito.
Selain itu, hadir pula sejumlah menteri, antara lain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Polhukam Djamari Chaniago, dan Menko PMK Pratikno.
Perwakilan KBRI Kuala Lumpur juga turut hadir, termasuk Atase Laut Kolonel Marinir Kusno Eko Haryanto, Atase Polisi AKBP Juliarman Pasaribu, Atase Pertahanan Tri Andi Kuswantoro, Atase Hukum Andi Eva Nurliani, Koordinator Fungsi Ekonomi Hendra P. Iskandar, serta Koordinator Pensosbud Wishnu Krisnamurthi.
Setibanya di hotel, Presiden Prabowo menerima buket bunga dari seorang anak WNI sebagai simbol penyambutan.
Sebelumnya, Menlu Sugiono menyampaikan bahwa dalam KTT ASEAN kali ini, Presiden Prabowo akan menyampaikan pandangan Indonesia mengenai penguatan posisi ASEAN, termasuk gagasan terkait perdamaian kawasan dan dunia.
Dalam pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri ASEAN yang digelar pada Sabtu, Menlu Sugiono menyerukan negara-negara ASEAN untuk mempertahankan sentralitas ASEAN dalam menghadapi berbagai persoalan internal maupun dinamika global.
Menurutnya, “Dari waktu ke waktu, persatuan dan sentralitas ASEAN telah memandu kawasan menghadapi tantangan dengan ketahanan dan tekad.”
Ia juga menekankan pentingnya bagi ASEAN untuk meningkatkan kerja sama dengan mitra utama dan memperkuat Institut Perdamaian dan Rekonsiliasi ASEAN (AIPR), khususnya pada aspek penelitian demi mewujudkan perdamaian.
Lebih lanjut, Menlu menyerukan agar hubungan eksternal ASEAN ditingkatkan secara strategis, termasuk perluasan mitra wicara yang dilakukan secara seimbang dan terukur sesuai dinamika global yang terus berkembang.