IKOLOM.NEWS, INTERNASIONAL – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa Prancis siap mengakui negara Palestina dalam beberapa bulan mendatang. Pernyataan tersebut disampaikan Macron dalam wawancara dengan saluran televisi France 5, sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita AFP.
“Kita harus bergerak menuju pengakuan, dan kita akan melakukannya dalam beberapa bulan ke depan,” ujar Macron.
BACA JUGA:
Krisis Air di Gaza Memburuk, Ratusan Ribu Warga Kehilangan Akses Air Bersih
Rencana pengakuan resmi itu disebut-sebut akan diumumkan pada konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dijadwalkan berlangsung di New York pada Juni 2025.
Langkah ini disebut Macron sebagai bagian dari komitmen Prancis terhadap solusi dua negara dalam penyelesaian konflik antara Israel dan Palestina.
Rencana pengakuan ini menandai perubahan signifikan dalam kebijakan luar negeri Prancis, dan berpotensi memicu ketegangan diplomatik dengan Israel.
Pemerintah Israel langsung bereaksi keras terhadap pengumuman Macron.
Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, menyebut langkah tersebut sebagai “hadiah bagi terorisme” dan memperingatkan bahwa hal itu dapat merusak proses perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kawasan.
Sebaliknya, Palestina menyambut baik rencana tersebut. Menteri Luar Negeri Palestina, Varsen Aghabekian Shahin, menyatakan bahwa keputusan Prancis adalah langkah positif menuju solusi dua negara dan mendukung hak-hak rakyat Palestina.
Kelompok Hamas juga memberikan respons positif terhadap pernyataan Macron, menyebutnya sebagai bentuk dukungan internasional terhadap perjuangan Palestina.