Headlines

PSSI Putuskan Tak Ajukan Protes ke AFC Soal Wasit Ma Ning di Laga Indonesia vs Irak

Ikolom.News – PSSI telah mengambil keputusan untuk tidak mengirimkan surat protes kepada AFC berkenaan dengan kepemimpinan wasit Ma Ning dalam pertandingan timnas Indonesia melawan Irak.

Hal ini diungkapkan oleh manajer timnas Indonesia, Sumardji, dalam sebuah wawancara dengan Kompas TV.

Pada akhirnya, Timnas Indonesia harus menerima kekalahan dari Irak dengan skor 0-1 di Stadion King Abdullah, Jeddah, Arab Saudi, pada Minggu (12/10/2025) dini hari WIB. Dilansir dari laman berita kompas.com

Menurut Sumardji, pihaknya sebenarnya ingin mengajukan protes kepada AFC karena kinerja Ma Ning sebagai wasit di laga tersebut cukup kontroversial.

PSSI menilai sejumlah keputusan wasit asal China tersebut di laga Indonesia vs Irak dianggap tidak tepat.

Keputusan kontroversial Ma Ning terlihat ketika bek timnas Indonesia, Kevin Diks, dijatuhkan di dalam kotak penalti Irak.

Saat itu, timnas Indonesia sudah berada dalam posisi tertinggal 0-1 dari Irak.

Meskipun ada pelanggaran yang jelas, Ma Ning memutuskan untuk tidak memberikan penalti kepada timnas Indonesia.

Sumardji berpendapat bahwa seharusnya penalti diberikan karena pelanggaran tersebut merugikan timnas Indonesia.

Namun, setelah mempertimbangkan situasi, mereka memutuskan tidak melanjutkan niat untuk protes.

“Di akhir pertandingan kemarin kami sebenarnya mau buat surat protes. Tapi kami berpikir lagi ini sudah berakhir. Kalau protes pun tidak ada gunanya juga karena sudah selesai,” ujar Sumardji.

Setelah pertandingan, para pemain timnas Indonesia, termasuk Sumardji, menghampiri wasit untuk menyampaikan protes.

Protes tersebut berujung pada keluarnya tiga kartu merah untuk Thom Haye, Shayne Pattynama, dan Sumardji sendiri.

Sumardji merasa heran dengan keputusan wasit yang cepat mengeluarkan kartu merah dan menolak untuk menjabat tangan kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes.

“Kami itu protes karena ada pelanggaran semestinya bisa menguntungkan kami. Kami bilang pelanggaran yang dilakukan Irak bisa berpindah ke Timnas Indonesia tapi tidak dilakukan,” jelasnya.

Sumardji juga menyoroti momen di akhir pertandingan yang melibatkan Kevin Diks, di mana mereka mempertanyakan mengapa tidak ada penalti yang diberikan.

“Kami melihat dari tayangan ulang bahwa itu pelanggaran tapi ini kembali lagi keputusan wasit,” tambahnya.

Atas kekalahan di laga terakhir Grup B kontra Irak, langkah Timnas Indonesia untuk meraih tiket ke Piala Dunia 2026 harus terhenti.

Keputusan PSSI untuk tidak melayangkan protes resmi kepada AFC menunjukkan sikap realistis dan kedewasaan dalam menghadapi hasil pertandingan.

Meski merasa dirugikan oleh keputusan wasit Ma Ning, PSSI tampaknya menilai bahwa protes pascalaga tidak akan mengubah hasil pertandingan maupun memberikan dampak signifikan terhadap posisi Indonesia di kualifikasi.

Namun, insiden ini kembali menyoroti pentingnya konsistensi dan transparansi dalam kepemimpinan wasit di level internasional.

PSSI dapat memanfaatkan pengalaman ini untuk memperkuat diplomasi olahraga dengan AFC dan memperjuangkan standar wasit yang lebih adil di masa mendatang, tanpa harus melalui jalur protes emosional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *