Ikolom.Makassar – Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) maritim kembali digelorakan melalui kegiatan Sekolah Maritim 2025 yang akan digelar pada 3–5 Oktober 2025 di Aula Asrama Putra Luwu Utara, Kota Makassar.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Perikanan dan Ilmu Kelautan (HMI KOMPIK UMI), Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan Indonesia Wilayah VII (HIMITEKINDO Wil. VII), serta Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indonesia (BEM FPIK UMI).
Sekolah Maritim 2025 mengangkat tema “Teknologi dan Inovasi Budidaya Berkelanjutan Berbasis Ramah Lingkungan & Ekonomi Biru”. Tema ini diinisiasi untuk merespons tantangan besar di sektor kelautan, mulai dari krisis iklim, keterbatasan teknologi, hingga kebutuhan inovasi yang mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus ekonomi nasional.
Ketua Panitia, Mulyadin, menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan “ujarnya”.
Kegiatan ini akan menghadirkan 50 peserta terpilih yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Makassar, di antaranya Universitas Muslim Indonesia (UMI), Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Bosowa (Unibos), Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh), ITBM Balikdiwa, dan STIE Nobel.
Kegiatan ini pun menghadirkan sejumlah narasumber dari tingkat daerah hingga nasional untuk mengisi sesi materi serta diskusi, diantaranya:
• Prof. Dr. Ir. Andi Tamsil, MS., IPM – Guru Besar Universitas Hasanuddin,
• Dr. Ir. Muhammad Yunus, S.Kel., M.Si – Akademisi Universitas Hasanuddin,
• Iswadi Rachman, S.P., M.Si – Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Untia,
• Dr. Jamaluddin Fitrah Alam, S.Pi., M.Si., Ph.D – Akademisi Universitas Hasanuddin,
• Dr. M. Ilyas, S.T., M.Sc – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan,
• Dr. Ir. Kasmawati, M.P – Akademisi Universitas Hasanuddin,\
• Wahyudi Iskandar, S.Pi. – Praktisi perikanan,
• Ir. H. A. Chairil Anwar, M.M. – Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sulawesi Selatan,
Kegiatan berlangsung selama tiga hari penuh, dimulai pada Jumat (3/10) sore dengan pembukaan, dilanjutkan dengan rangkaian materi hingga Minggu (5/10) sore yang ditutup dengan diskusi akhir dan prosesi penutupan.
Sekolah Maritim 2025 dikemas dalam bentuk pelatihan intensif yang berisi penyampaian materi, diskusi interaktif, hingga Focus Group Discussion (FGD). Seluruh rangkaian acara diharapkan mampu membangun kemampuan analisis kritis, pemahaman teknis, dan kolaborasi lintas disiplin di kalangan mahasiswa kelautan.
Ketua Umum HMI KOMPIK UMI, Fira Rahman menyebutkan bahwa program ini merupakan ikhtiar organisasi mahasiswa dalam mendukung visi Indonesia sebagai poros maritim dunia.
“ujarnya”.
Dengan melibatkan berbagai unsur mulai dari mahasiswa, akademisi, pemerintah, hingga organisasi nelayan, Sekolah Maritim 2025 diharapkan mampu menjadi ruang kolaborasi, serta melahirkan gagasan-gagasan inovatif bagi pembangunan sektor kelautan yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Hidup Mahasiswa!
Hidup Rakyat Indonesia!
Hidup Maritim Indonesia!