IKOLOM.NEWS, INTERNASIONAL – Serangan udara Israel di Jalur Gaza kembali menimbulkan korban jiwa dalam jumlah besar, memicu kemarahan dan kesedihan di media sosial. Salah satu komentar pengguna platform X pada Jumat, 4 April 2025, menjadi sorotan. “Baru saja liat video terbaru keadaan di Gaza, dan u know what? ADA HUJAN JENAZAH! ADA! HUJAN! JENAZAH! SEKALI LAGI! ADA! HUJAN! JENAZAH!!!” tulisnya, merujuk pada rekaman video yang dipublikasikan oleh TRT World.
TRT World dalam unggahannya menulis bahwa para saksi mata menyaksikan dengan ngeri ketika pemboman Israel membuat tubuh warga Palestina terlempar ke udara di wilayah Gaza yang terkepung.
BACA JUGA:
Kim Jong Un Uji Coba Senapan Runduk Baru Pasukan Khusus Korut, Pamer Kekuatan Militer
Sementara itu, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, memperingatkan bahwa nyawa tawanan Israel dalam bahaya. Juru bicara mereka, Abu Obaida, menyatakan bahwa separuh dari tawanan tersebut berada di wilayah yang diperintahkan untuk dievakuasi oleh militer Israel dalam beberapa hari terakhir.
“Kelompok kami memutuskan untuk tidak memindahkan mereka dan akan menjaga mereka dengan pengamanan ketat, yang bisa sangat membahayakan nyawa mereka,” ujarnya. Ia juga menyebut bahwa pemerintah Israel bertanggung jawab penuh atas keselamatan para tawanan.
Serangan Mematikan di Sekolah-Sekolah Gaza
Laporan dari Al Jazeera mengungkapkan bahwa sedikitnya 33 warga Palestina tewas dan lebih dari 100 terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan tiga sekolah di Tuffah, Kota Gaza, yang digunakan sebagai tempat perlindungan warga.
Kantor Media Pemerintah Gaza menyebut 29 korban, termasuk 18 anak-anak, meninggal ketika Sekolah Dar al-Arqam dihantam sedikitnya empat rudal. Sekolah Fahd dan Shaaban Alrayyes juga diserang, meskipun jumlah korban belum sepenuhnya diketahui.
Militer Israel mengklaim bahwa target serangan mereka adalah pusat komando Hamas yang digunakan untuk merencanakan serangan terhadap warga dan militer Israel. Namun, belum jelas apakah klaim itu merujuk pada sekolah-sekolah yang diserang.
Krisis Kemanusiaan Memburuk
Hani Mahmoud, koresponden Al Jazeera di Gaza, menggambarkan kondisi lokasi pengeboman sebagai “mengerikan dan sangat tragis.” Banyak korban tewas di tempat, sementara lainnya meninggal saat dievakuasi ke rumah sakit.
Petugas penyelamat dan sumber medis menyebut setidaknya 112 orang tewas sejak Kamis dini hari, termasuk anak-anak dan perempuan. Rumah Sakit al-Ahli, Rumah Sakit Nasser, dan Rumah Sakit Eropa Gaza menjadi saksi bisu kengerian ini, dengan jenazah anak-anak, perempuan hamil, hingga satu keluarga utuh yang terbunuh.
Sektor medis Gaza saat ini nyaris kolaps, sementara upaya penyelamatan korban terkendala minimnya peralatan dan kendaraan penyelamat. Seruan kepada dunia internasional pun kembali bergema agar pembantaian terhadap warga sipil di Gaza segera dihentikan.