IKOLOM.NEWS, NASIONAL – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengumumkan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) saat ini telah mencapai 3,8 juta ton. Capaian tersebut dinilai sebagai tonggak penting dalam mewujudkan swasembada beras yang berkelanjutan dan mandiri di Indonesia.
“Langkah kolaboratif yang terstruktur dan berkelanjutan antara pemerintah dan Bulog menjadi bukti nyata bahwa swasembada beras bukan lagi sekadar mimpi, tetapi sebuah realitas yang semakin dekat untuk diwujudkan,” ujar Mentan dalam pernyataan resminya di Jakarta, Senin (19/5/2025) dikutip Antara.
BACA JUGA:
Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara Lumpuh Total Usai Diserang dan Dikepung Militer Israel
Pencapaian ini merupakan hasil sinergi kuat antara Kementerian Pertanian dan Perum Bulog, terutama melalui strategi jemput bola Bulog dalam menyerap hasil panen langsung dari petani di berbagai daerah.
Kebijakan ini tidak hanya memperkuat stok beras nasional, tetapi juga membantu menjaga kestabilan harga gabah di tingkat petani.
“Sinergi seperti inilah yang kita harapkan untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan,” tambah Amran.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional pada semester pertama 2025 diperkirakan mencapai 18,76 juta ton—meningkat 11,17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan ini didorong oleh berbagai program pemerintah, termasuk perluasan lahan tanam, pemberian subsidi pupuk berkualitas, serta distribusi alat dan mesin pertanian secara masif.
Tak hanya itu, kebijakan pengendalian impor yang diterapkan pemerintah turut melindungi hasil panen petani lokal dan memperkuat produksi dalam negeri. Adopsi teknologi pertanian modern dan praktik presisi juga disebut telah berperan besar dalam memaksimalkan hasil panen.
“Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, Bulog, dan petani, kami optimistis target 4 juta ton cadangan beras segera tercapai. Ini menunjukkan bahwa Indonesia kian kokoh dalam menjaga ketahanan pangan,” tutup Mentan Amran.