IKOLOM.NEWS, SULSEL – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) terus mengakselerasi program optimasi lahan sebagai bagian dari upaya meningkatkan produksi beras di wilayah tersebut. Salah satu langkah strategisnya adalah menyulap lahan rawa menjadi areal persawahan produktif.
Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPH-Bun) Sulsel, Uvan Nurwahidah, mengungkapkan bahwa target optimasi lahan yang dicanangkan mencapai 74.560 hektare. Dari jumlah tersebut, lahan rawa menyumbang 18.222 hektare, sementara lahan non rawa mencapai 56.338 hektare.
“Lahan rawa itu 18.222 hektare, sementara lahan non rawa 56.338 hektare,” ujar Uvan, Jumat (18/4/2025).
BACA JUGA:
Menag Nazaruddin Umar: Pengelolaan Haji Indonesia Jadi Rujukan Dunia
Uvan menambahkan, percepatan perencanaan terus dilakukan agar proses penanaman bisa segera dimulai.
Ia juga menyoroti bahwa Kabupaten Pinrang telah menjadi percontohan, dengan keberhasilan panen dari lahan rawa seluas 500 hektare pada Juni 2024.
“Pinrang sudah memulai tahun lalu. Optimasi dilakukan di Kecamatan Mattiro Sompe seluas 278,7 hektare, Watang Sawitto 93,7 hektare, Lanrisang 63,8 hektare, dan Suppa 22,7 hektare,” jelasnya.
Uvan juga menargetkan peningkatan indeks pertanaman (IP), yaitu frekuensi masa tanam dan panen dalam satu tahun.
“Kabupaten masih ingin menambah sawah, harapannya dari IP 1 bisa jadi IP 2, bahkan sampai IP 3,” ucapnya.
Berdasarkan data dari Surat Keputusan (SK) Kementerian ATR/BPN, total Lahan Baku Sawah (LBS) di Sulsel mencapai 660.638 hektare.
Kabupaten Bone menjadi daerah dengan LBS terbesar, yakni 118.304 hektare, disusul Wajo 101.435 hektare, Sidrap 51.389 hektare, dan Pinrang 50.878 hektare. Sementara Parepare menjadi daerah dengan LBS terendah, yakni hanya 753 hektare.
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, yang mendorong penuh program ini, menargetkan peningkatan signifikan produksi beras di wilayahnya.
Salah satu dukungannya adalah penyebaran benih padi sebanyak 500 ton yang akan disalurkan dalam waktu dekat.
“Nanti kita akan bagi benih sekitar 500 ton bulan ini atau bulan depan dari provinsi,” ujar Andi Sudirman dari Rujab Gubernur Sulsel.
Ia juga menekankan pentingnya peningkatan indeks pertanian Sulsel ke skala 3 sebagai bukti keseriusan daerah menjadi penopang ketahanan pangan nasional.