Ikolom.Jakarta – Dalam rangka memperingati satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei nasional terkait kinerja Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, salah satu program prioritas di bawah kepemimpinannya.
Hasil survei menunjukkan bahwa sebanyak 35,2 persen responden menyatakan setuju atas pembentukan Danantara, sementara 15,3 persen lainnya menyatakan tidak setuju terhadap keberadaan lembaga pengelola dana abadi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) tersebut.
Dari total responden, hanya 31,7 persen yang mengaku mengetahui pembentukan Danantara.
Di antara kelompok ini, 77,5 persen menyatakan dukungan terhadap keberadaan lembaga itu, sedangkan 17,8 persen menyatakan ketidaksetujuan.
Lebih lanjut, 35,3 persen responden menilai Danantara berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di masa depan. Dilansir dari laman berita pintasan.co
Namun, 18 persen lainnya masih meragukan dampak lembaga tersebut terhadap perekonomian Indonesia.
Dari kelompok yang sudah mengetahui tentang Danantara, tingkat keyakinan terhadap potensi ekonominya mencapai 74,6 persen, dengan 21,4 persen menyatakan tidak yakin.
Selain itu, 34,9 persen responden percaya bahwa Danantara dapat meningkatkan arus investasi di dalam negeri, sedangkan 18 persen lainnya meragukan hal tersebut.
Untuk responden yang mengenal Danantara, angka keyakinan terhadap peningkatan investasi mencapai 74,5 persen, sementara 21,1 persen tidak yakin.
Survei Poltracking Indonesia dilakukan melalui metode tatap muka pada periode 3 hingga 10 Oktober 2025, dengan hasil yang mencerminkan persepsi publik terhadap efektivitas dan potensi BPI Danantara dalam memperkuat ekonomi nasional.
Hasil survei Poltracking Indonesia menunjukkan bahwa meski tingkat pengetahuan publik mengenai BPI Danantara masih terbatas, dukungan dari masyarakat yang sudah mengenalnya tergolong tinggi.
Hal ini menandakan adanya potensi penerimaan positif terhadap lembaga tersebut jika sosialisasi dan transparansi kinerjanya ditingkatkan.
Tingkat kepercayaan yang besar terhadap potensi Danantara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi domestik juga mencerminkan harapan masyarakat terhadap efektivitas pengelolaan dana abadi negara.
Namun, masih adanya keraguan dari sebagian responden menunjukkan perlunya pemerintah memperkuat komunikasi publik, akuntabilitas, serta menunjukkan hasil konkret agar Danantara dapat benar-benar dipercaya sebagai motor baru pertumbuhan ekonomi nasional.