Ikolom.News – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk secara konsisten terus memperkuat akses digital bagi sekolah luar biasa (SLB) di seluruh Indonesia melalui program Application, Network, Device (AND).
Program AND merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Telkom.
Melalui program itu, Telkom tidak hanya berusaha menghadirkan solusi teknologi, tetapi juga membangun jembatan menuju pendidikan inklusif yang lebih merata di seluruh Nusantara.
Inisiatif tersebut sejalan dengan komitmen Telkom dalam mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas dan poin ke-10 tentang Mengurangi Kesenjangan.
Untuk diketahui, SLB merupakan lembaga pendidikan yang menjadi bagian penting dari sistem pendidikan nasional.
Dilansir dari laman berita kompas.com, Sekolah tersebut diperuntukkan bagi peserta didik dengan keterbatasan fisik ataupun mental agar mereka dapat mengembangkan potensi secara optimal.
Menurut Statistik SLB yang disusun Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) 2025, jumlah SLB di Indonesia terus meningkat dalam tiga tahun terakhir.
Namun, berdasarkan data Goodstats, sebaran SLB di Indonesia masih belum merata sehingga akses pendidikan inklusif di sejumlah wilayah menghadapi tantangan besar, baik dari sisi fasilitas maupun sumber daya pendukung.
Oleh karena itu, setiap siswa SLB diharapkan dapat mengembangkan potensi terbaiknya, menjadi generasi yang percaya diri, berdaya saing, dan siap menghadapi masa depan digital lewat AND.
Senior General Manager Social Responsibility Telkom Hery Susanto mengatakan, sepanjang 2025, Telkom telah menyalurkan bantuan AND ke 71 SLB di seluruh Indonesia.
Satu paket AND terdiri dari seperangkat komputer, jaringan nirkabel, serta aplikasi Pijar Sekolah.
Bantuan tersebut dirancang agar sekolah tidak hanya memperoleh perangkat/device, tetapi juga ekosistem digital yang terintegrasi untuk menunjang proses belajar-mengajar.
“Manfaat dari program AND ini dirasakan langsung oleh siswa dan guru. Bagi siswa SLB, perangkat digital membuka kesempatan belajar yang lebih interaktif dan setara dengan sekolah reguler,” ujar Hery dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (22/9/2025).
Lewat AND, tambah Hery, siswa juga dapat mengakses materi pembelajaran berbasis digital, menggunakan aplikasi edukasi inklusif, dan berinteraksi dengan teknologi terbaru yang membantu keterampilan adaptasi di era digital.
Melalui program AND, Telkom tidak hanya memberikan perangkat dan akses, tetapi juga membuka peluang bagi siswa SLB untuk menikmati pengalaman belajar yang setara, inklusif, dan berdaya saing di era digital.
Sementara, bagi guru dan tenaga pendidik, perangkat dari program AND memudahkan mereka dalam menyusun materi, mengakses sumber belajar yang lebih luas, serta mengadopsi metode pengajaran berbasis teknologi.
Telkom juga memberikan pelatihan intensif agar guru dapat mengoptimalkan pemanfaatan perangkat dan aplikasi dalam kegiatan belajar sehari-hari.
“Bagi sekolah, jaringan nirkabel yang terpasang memastikan konektivitas lancar sehingga kegiatan belajar tidak hanya terbatas pada ruang kelas, tetapi juga dapat menjangkau model pembelajaran kolaboratif dan hibrida,” terang Hery.
Hery menambahkan, Telkom memiliki komitmen untuk memastikan transformasi digital dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus.
Sebab, bagi Telkom, pendidikan inklusif adalah hak setiap warga negara.
Program AND Telkom tidak hanya relevan bagi peningkatan kualitas pendidikan di SLB, tetapi juga berperan strategis dalam memperkecil kesenjangan digital di Indonesia.
Kehadiran perangkat, jaringan, dan aplikasi terintegrasi menjadi langkah penting agar siswa berkebutuhan khusus memiliki kesempatan belajar yang sama dengan siswa reguler.
Selain itu, pelatihan bagi guru memastikan pemanfaatan teknologi berjalan efektif dan berkelanjutan. Dengan kolaborasi pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, inisiatif ini diharapkan mampu memperluas akses pendidikan inklusif di seluruh wilayah, sekaligus mencetak generasi SLB yang mandiri, adaptif, dan siap menghadapi tantangan era digital.