Ikolom.news, Makassar- Jika dulu petani identik dan ditandai dengan cangkul serta kerbau untuk membajak lahan, maka hari ini transformasi teknologi dibidang pertanian mulai merambah ke arah modernisasi.
Hal ini ditandai dengan berbagai program yang kemudian dilakukan demi mendorong ketahanan pangan nasional, lebih luas mendaji lumbung padi dunia.
Hal ini dipicu dengan program swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Program ini mencakup berbagai inisiatif seperti intensifikasi pertanian, ekstensifikasi lahan, serta pengembangan petani milenial dengan gaji yang menarik.
Baru-baru ini, gerakan tanam padi serentak nasional telah dilaksanakan. kegiatan digelar secara serentak (23/07/2025), sebagai bagian dari strategi pemerintah memperkuat ketahanan pangan nasional.
Kegiatan ini berlangsung secara nasional di 14 provinsi sentra utama produksi padi, dengan pusat kegiatan berlokasi di Desa Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.
Dalam kegiatan tersebut, Presiden Prabowo Subianto juga mencoba teknologi drone untuk penyebaran benih padi. Gerakan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan petani.
Kementerian Pertanian melalui program-program terbarunya mendorong sebuah era baru: petani sebagai teknolog lapangan. Workshop peningkatan kapasitas yang digelar di Sumatera Utara pada pekan ini menjadi bukti nyata.
Di sana, para pendamping Brigade Pangan tak hanya belajar soal bibit unggul, tetapi juga cara membaca data sensor kelembapan dan memetakan strategi tanam berbasis analisis cuaca.
Transformasi ini menjadi tanda bahwa pertanian Indonesia tidak hanya berbicara soal produksi beras atau jagung, tetapi juga tentang membangun ekosistem teknologi dan generasi baru yang siap bersaing secara global. Perlahan, namun pasti, lahan-lahan hijau Indonesia sedang menjelma menjadi laboratorium terbuka untuk pertanian masa depan.