IKOLOM.NEWS, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, resmi menyelesaikan proses pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) Sekretaris Daerah Kota Makassar. A Zulkifly Nanda dilantik sebagai Sekda baru pada Rabu, 28 Mei 2025.
Dengan tuntasnya pengisian posisi strategis tersebut, Munafri menyatakan bahwa tahap selanjutnya adalah penataan menyeluruh birokrasi di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar. Penataan ini akan dimulai dari jajaran pejabat eselon II yang menduduki posisi asisten, staf ahli, hingga kepala dinas.
BACA JUGA:
Razia Satgas Perizinan Pemkot Makassar: 16 Kafe Diperiksa, Dua Disegel karena Menyalahgunakan Izin
Dalam prosesi pelantikan Sekda, Munafri telah memberi isyarat akan adanya mutasi dan rotasi besar-besaran. Ia bahkan menyampaikan peringatan kepada seluruh pejabat agar bersiap menghadapi proses tersebut.
“Karena posisi sentral (Sekda) ini sudah kita selesaikan, setelah itu akan bergeser ke teman-teman SKPD, persiapkan jantung yang kuat untuk ini,” ujar Munafri diselingi canda.
“Saya biasa bilang dalam struktur seperti ini, baik di perusahaan maupun tata kelola pemerintahan, bibir tersenyum tapi hati menangis,” tambahnya sambil tertawa.
Sebanyak 34 pejabat eselon II lingkup Pemkot Makassar diketahui telah mengikuti uji kesesuaian (job fit) pada 23-24 April 2025. Hasilnya telah diserahkan ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan saat ini Pemkot masih menunggu rekomendasi.
“Kalau prosesnya cepat, kita juga bisa lakukan pelantikan secepatnya, tapi kan kita tunggu dari pusat dulu,” kata Munafri.
Adapun saat ini terdapat sembilan jabatan kepala OPD yang masih lowong, yakni:
– Kepala Dinas Pendidikan
– Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
– Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB)
– Kasatpol PP
– Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika
– Kepala Dinas Ketahanan Pangan
– Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga
– Direktur RSUD Makassar
– Kepala Bappeda
Munafri menyebut, posisi-posisi tersebut bisa saja terisi pasca mutasi, tergantung pada hasil evaluasi dan kompetensi pejabat yang ada.
“Nantinya tetap akan ada sembilan jabatan yang lowong setelah mutasi. Itulah yang akan diajukan ke Kemendagri untuk seleksi terbuka atau lelang jabatan,” pungkasnya. (*)