IKOLOM.NEWS, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyoroti kesemrawutan parkir di kawasan Balaikota Makassar. Ia menilai sistem perparkiran di area tersebut tidak tertata dengan baik, menyebabkan penyempitan ruang gerak di kantor pemerintahan serta kemacetan di ruas jalan sekitar, seperti Jl Slamet Riyadi hingga Jl Balaikota.
“Saya saja mengeluh parkiran di Balaikota, apalagi kalian,” ujar Munafri Arifuddin di Balaikota Makassar, Jl Ahmad Yani, Rabu (26/3/2025).
BACA JUGA:
Unhas Lantik 28 Pejabat Baru dan Terima Dosen Lulusan Doktor
Dua Opsi Solusi untuk Mengatasi Parkir Semrawut:
Untuk mengatasi masalah ini, Munafri telah memikirkan rencana jangka panjang dengan dua opsi utama.
1. Bekerjasama dengan PT Bosowa Corporindo
Munafri mengusulkan untuk memanfaatkan aset milik PT Bosowa Corporindo yang terletak di Jl Balaikota, tepat di samping Museum Kota Makassar. Ia menyarankan agar Bosowa membangun gedung parkir di lahan tersebut.
“Saya sarankan (ke Bosowa) kalau mau, dari pada tidak dipakai (asetnya), bikin saja building parkir tetapi dihitung dengan baik. Karena bukan hanya pegawai pemkot yang butuh parkir, banyak sekali yang membutuhkan,” ungkapnya.
Gedung parkir ini nantinya bisa dikombinasikan dengan pusat kegiatan lain seperti perkantoran atau pertokoan untuk memaksimalkan manfaatnya.
2. Memanfaatkan Aset Pemkot di Pasar Baru
Opsi kedua, Pemkot Makassar akan memanfaatkan asetnya di Pasar Baru, Jl WR Supratman, untuk dijadikan gedung parkir bertingkat.
Munafri menjelaskan bahwa akan dibuat jembatan penghubung dari gedung parkir ke kawasan Taman Macan sehingga akses ke Balaikota menjadi lebih mudah.
“Kita buat jembatan turun ke Taman Macan, jadi kita jalan-jalan ke Balaikota,” katanya.
Munafri juga memastikan bahwa para pedagang yang saat ini berjualan di Pasar Baru tetap akan mendapatkan ruang. Nantinya, lantai dasar gedung parkir dapat dijadikan area komersial seperti food court, sehingga tetap mendukung aktivitas ekonomi di kawasan tersebut.
“Di bawahnya bisa jual-jualan, bisa jadi food court, tapi ini masih wacana. Karena kalau parkiran begini (semrawut) terus, tidak mungkin dibiarkan,” tutupnya.
Rencana ini diharapkan dapat mengurai kemacetan dan menciptakan sistem parkir yang lebih tertata di sekitar Balaikota Makassar.