Ikolom.Jakarta – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Yahya Zaini mendorong generasi muda Indonesia untuk memanfaatkan Program Magang Nasional untuk lulusan baru yang digulirkan pemerintah pusat melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
Program ini menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam memperkuat keterampilan lulusan baru agar lebih siap bersaing di dunia kerja sekaligus mengurangi angka pengangguran.
“Ada program pemagangan nasional dari pemerintah pusat yang harus dimanfaatkan karena dibiayai sebesar Rp198 miliar. Program ini dapat diikuti oleh generasi muda, lulusan S1 dan D3, untuk menambah pengalaman kerja dan meningkatkan kompetensi,” ujar Yahya kepada wartawan, Rabu (8/10/2025), dilansir dari Inilah.com.
Lebih lanjut, Yahya menilai langkah Kemnaker tersebut sangat relevan dengan upaya pemerintah menekan angka kemiskinan terbuka, khususnya di kalangan lulusan perguruan tinggi. Ia menekankan pentingnya pengalaman kerja agar lulusan tidak hanya memiliki ijazah, tetapi juga keterampilan dan wawasan industri yang dibutuhkan dunia kerja.
“Program ini adalah momentum berharga bagi anak muda Indonesia untuk mempersiapkan diri sebelum benar-benar masuk ke dunia kerja. Dengan dukungan dana dari pemerintah, saya harap partisipasi generasi muda bisa maksimal,” tegasnya.
Legislator dari Fraksi Partai Golkar itu juga berharap program magang nasional berjalan efektif dan terpantau dengan baik agar benar-benar berdampak pada peningkatan kualitas tenaga kerja Indonesia.
“Yang paling penting, output dari program ini harus benar-benar terserap oleh dunia kerja,” paparnya.
Diketahui, Kemnaker akan membuka pendaftaran Program Magang Nasional bagi lulusan baru (fresh graduate) mulai 7 Oktober 2025. Program ini dirancang untuk memberikan kesempatan kerja bagi lulusan perguruan tinggi sekaligus memperkuat link and match antara dunia pendidikan dan industri.
Peserta magang akan menerima gaji setara Upah Minimum Provinsi (UMP) selama masa magang yang berlangsung enam bulan, terbagi dalam dua periode: Oktober–Desember 2025 dan Januari–Maret 2026. Program ini menargetkan 20.000 peserta dari kalangan lulusan baru atau maksimal satu tahun setelah lulus.
Sebanyak 553 perusahaan BUMN dan swasta telah terdaftar sebagai penyelenggara program ini, yang akan memberikan kesempatan magang di berbagai sektor industri.