IKOLOM.NEWS, NASIONAL – Presiden terpilih Prabowo Subianto merespons kekhawatiran publik terkait tingginya utang negara dengan menekankan bahwa kondisi fiskal Indonesia masih dalam kategori sehat.
Menurutnya, rasio utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) saat ini berada di kisaran 39 persen, yang dinilai sebagai salah satu yang terendah di dunia.
“Banyak orang bilang utang kita banyak, memang utang kita besar. Tapi perbandingan utang kita terhadap produksi nasional kita, terhadap PDB kita, salah satu yang terendah,” kata Prabowo dalam program Presiden Prabowo Menjawab bersama enam pemimpin redaksi media di Hambalang, Jawa Barat, Minggu (7/4/2025).
BACA JUGA:
Gantikan SYL, Munafri Arifuddin Terpilih Aklamasi Pimpin IKA FH Unhas Periode 2025–2029
Prabowo membandingkan rasio utang Indonesia dengan sejumlah negara lain, seperti Malaysia yang mencapai 60 persen dari PDB dan Singapura yang mencapai 170 persen. Dia juga menyebut negara-negara seperti Vietnam, Swiss, Arab Saudi, Turki, dan Rusia yang memiliki rasio utang di atas Indonesia.
“Jadi, ini yang harus kita sadari. Our economy is doing well,” ujar mantan Menteri Pertahanan itu.
Selain soal utang, Prabowo juga menyoroti kondisi defisit anggaran Indonesia yang menurutnya masih di bawah 3 persen dari PDB. Angka ini, katanya, jauh lebih rendah dibandingkan Malaysia (di atas 5 persen), Brasil (di atas 7 persen), dan Filipina (di atas 6 persen).
“Ini indikatornya menunjukkan bahwa ekonomi kita, fundamental kita, landasan kita cukup baik,” ujarnya.
Meski demikian, Prabowo tidak menampik bahwa Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan struktural, seperti masalah efisiensi birokrasi, korupsi, serta kebocoran anggaran. Ia juga menyoroti persoalan kemiskinan dan ketimpangan pembangunan sebagai isu yang tengah dikoreksi oleh pemerintah.
“Kita faham itu, makanya itu yang sedang kita koreksi. Saya kira, sebagian besar itu adalah hal-hal yang saya anggap sangat penting,” tandasnya.