IKOLOM.NEWS, NASIONAL – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), AKBP Rossa Purbo Bekti, mengungkapkan bahwa mantan Ketua KPK Firli Bahuri menyebarluaskan informasi mengenai Operasi Tangkap Tangan (OTT) kepada publik meskipun dua target utama, Hasto Kristiyanto dan Harun Masiku, belum berhasil diamankan.
Pernyataan itu disampaikan Rossa saat memberikan kesaksian dalam sidang kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan dengan terdakwa Hasto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2025).
“Secara sepihak pimpinan KPK Firli mengumumkan adanya OTT, padahal saat itu Hasto dan Harun belum diamankan,” ujar Rossa.
BACA JUGA:
Donald Trump Sambut Paus Baru Asal AS: Kehormatan Besar bagi Negara Kita
Ia menjelaskan, pengumuman tersebut diketahui dari posko penyelidikan dan sempat dibagikan ke grup internal KPK.
Rossa menambahkan bahwa ia bersama tim mengikuti pergerakan Hasto berdasarkan pelacakan posisi ponsel di sekitar Kompleks PTIK. Ia menyebut pergerakan Hasto hanya terekam pada beberapa waktu, yaitu pukul 13.11, 15.06, dan 16.12 WIB. Ia menduga kebocoran informasi OTT menjadi penyebab utama sulitnya penangkapan kedua pihak tersebut.
“Kenapa sudah diinformasikan ke media atau dirilis informasi OTT, sedangkan pihak-pihak ini belum bisa diamankan?” ucapnya mempertanyakan.
Firli Bahuri sebelumnya telah membantah bahwa ia mengonfirmasi adanya rencana penangkapan terhadap Hasto Kristiyanto dalam OTT terkait Harun Masiku.
“Tidak ada konfirmasi itu,” kata Firli di Kompleks DPR/MPR, Jakarta Pusat, 14 Januari 2020 lalu.
Ia menegaskan bahwa KPK baru menetapkan empat tersangka, termasuk Harun Masiku yang hingga kini masih buron dan diketahui melarikan diri ke Singapura dua hari sebelum OTT berlangsung.
Sementara itu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membantah tudingan bahwa mereka mendapat informasi dari Firli soal rencana OTT terhadap Hasto dan Harun di PTIK. Jubir PDIP Guntur Romli menyebut tuduhan tersebut tidak berdasar dan tidak memiliki bukti.
“Kalau itu benar, seharusnya sudah muncul dalam proses pengadilan. Tapi faktanya tidak ada,” tegas Guntur dalam program CNN Indonesia Political Show, Senin (30/12/2024).
Guntur juga membantah bahwa Hasto pernah bersama Harun di PTIK serta menyangkal seluruh dugaan KPK terkait peran Hasto dalam membantu pelarian Harun Masiku.