Boni Hargens Bongkar Alasan Prabowo Pertahankan Jenderal Listyo Meski Didesak Dicopot

Ikolom.Jakarta – Desakan agar Presiden Prabowo Subianto mencopot Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo imbas adanya korban jiwa dalam aksi demonstrasi Agustus lalu turut disorot Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), Boni Hargens.

Boni menilai peran Kapolri sangat vital dalam menjaga keamanan dan ketertiban di tengah kondisi politik yang tengah bergejolak. Ia menegaskan Jenderal Listyo masih mampu mengendalikan gangguan pasca kerusuhan di sejumlah daerah, termasuk Jakarta. Dilansir dari Suara.com Sabtu (6/9/2025).

Menurutnya, jabatan Kapolri merupakan hak prerogatif Presiden sebagaimana diatur dalam UU Nomor 2 Tahun 2002. Ia juga menilai keputusan Presiden Prabowo mempertahankan Listyo di pucuk pimpinan Polri adalah langkah strategis untuk menjaga stabilitas keamanan.

“Bagi saya, mempertahankan Jenderal Listyo Sigit sebagai Kapolri dapat menjadi bagian dari strategi politik untuk menjaga kekuatan institusi keamanan dan menghindari turbulensi yang bisa dimanfaatkan lawan politik untuk menyerang pemerintah,” ungkapnya, Sabtu (6/9/2025).

Lebih lanjut, Boni khawatir isu pencopotan Kapolri ditunggangi pihak-pihak tertentu sehingga memicu ketidakpercayaan publik dan persepsi negatif terhadap pemerintah.

“Keputusan mempertahankan Kapolri adalah bagian dari visi jangka panjang Prabowo untuk memperkuat negara dan menjaga kepercayaan publik secara berkelanjutan,” katanya.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara terkait desakan pencopotannya imbas tragedi tewasnya sopir ojek online, Affan Kurniawan, yang dilindas rantis Brimob Polri. Ia mengaku pasrah dan menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Prabowo Subianto.

“Terkait dengan isu yang menyangkut dengan Kapolri, itu hak prerogatif Presiden. Kita prajurit, kapan saja siap,” ujar Listyo dikutip dari Antara, Sabtu (30/8/2025).

Diketahui, kasus tewasnya Affan menyeret tujuh anggota Brimob yang kini ditahan Propam Polri. Mereka adalah Kompol Cosmas Kagae, Bripka Rohmat, Aipda M. Rohyani, Briptu Danang, Bripda Mardin, Baraka Jana Edi, dan Baraka Yohanes David.

Dari penyidikan, Bripka Rohmat diketahui sebagai sopir rantis, sementara Kompol Cosmas Kagae merupakan komandan tim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *